Gak terasa aku ini sudah besar ya. Cepet banget yak? Ibuku suka bilang gini “rasanya baru kemarin
Ibu menggendong kamu, sekarang kamu sudah tumbuh dewasa”. Kata-kata itu selalu jadi pengingat bahwa berkat Ibuku, aku bisa tumbuh
sehat jasmani dan rohani berkat Ibu.
Aku punya banyak orang-orang yang aku sayangi. Tapi,
Ibuku tetap jadi orang yang paling aku sayang nomor satu di dunia ini. Bagiku, Ibuku adalah wanita
terhebat yang pernah aku temui. Sehebat apakah Ibuku ini? Inilah 4 kehebatan Ibuku yang membuatku begitu sayang dengan beliau.
1. Ibuku Rela
Berhenti Bekerja Demi Membesarkan Anak-anaknya
Dari kiri: Kakak Keduaku Ayu Hanisfa, Ibuku dan aku (yang bayi itu), dan kakak pertamaku Rama Dhonanto |
Ibuku adalah seorang pegawai negeri di kantor kementerian koperasi. Bahkan setelah Ibuku melahirkan kedua kakakku, Ibuku tetap bekerja di kantor demi membantu ekonomi keluarga. Namun, setelah aku lahir, Ibuku resign dari kantornya karena harus mengurus tiga anak. Papaku ingin anak-anaknya dekat dengan Ibunya dan untuk urusan ekonomi keluarga, akan ditanggung oleh Papa. Awalnya, berat sekali bagi Ibuku untuk resign dari pekerjaan yang beliau dapatkan dengan susah payah. Tetapi, Ibuku menerima dengan hati yang ikhlas demi anak-anaknya
Berkat keikhlasan Ibuku, beliau sukses
membesarkan ketiga anak-anaknya dengan sehat dan mendidik anak-anaknya sesuai
dengan hukum agama sehingga anak-anaknya jauh dari dunia maksiat.
2. Membiasakan Hidup
Produktif Dari Kecil
“Heh, habis shalat gak boleh tidur! Olahraga
sana”
Ilustrasi saat Ibu membangunkanku di waktu Subuh |
“Makan sayur! Pokoknya gak boleh makan kalo gak makan sayur!”
Ilustrasi Ibuku mengajarkan aku pentingnya makan sayuran |
Itu cuma sebagian kebawelan Ibuku. Tapi bawelnya Ibuku ini punya efek positif saat aku dewasa. Aku jadi terbiasa bangun diwaktu Subuh terus gak tidur lagi. Soal makanan, sayuran jadi menu wajibku saat makan, dan olahraga di pagi hari sudah menjadi rutinitasku setiap pagi.
Ini semua berkat didikan Ibuku yang mengajarkan
pentingnya gaya hidup produktif. Didikan Ibuku ini ingin aku ajarkan kembali
kepada anakku suatu hari nanti.
3. "Dek, Shalat Di Masjid"
Foto setelah kajian Subuh di Masjid Darussalam |
Setiap Subuh, Ibuku selalu menyuruhku ke Masjid. Awalnya aku agak malas, tapi lama kelamaan aku jadi terbiasa ke Masjid. Dari yang awalnya cuma shalat Subuh di Masjid, jadi shalat lima waktu di Masjid. Ini semua berkat nasehat Ibuku tentang pentingnya seorang Muslim ke Masjid dan terus mendekatkan diri kepada Tuhan.
4. Ikhlas Melepas Pergi Anak-anaknya
Setelah lulus SMA, ketiga anak-anak Ibuku pergi kuliah keluar negeri di tiga negara yang berbeda. Ibu berkata "Ibu udah berkorban perasaan dek. Melepas anak Ibu pergi itu kayak ada yang copot di badan Ibu. Berat tahu dek ngeliat anak Ibu pergi. Jadi kamu harus sukses disana ya! Ibu selalu doain kamu yang terbaik. Kamu itu hebat dek!" Nasihat Ibu itu nempel di pikiran dan hatiku yang selalu jadi pengingat untuk gak main-main dan belajar serius di Jepang.
Tapi pas itu, Ibu sebenernya sulit untuk berkomunikasi dengan anak-anaknya. Ibu gak punya smartphone jadi susah buat komunikasi dengan kami bertiga. Apalagi dengan perbedaan waktu, sulit bagi Ibu kalau cuma mengandalkan skype.
Karena itu, tahun 2012, aku dan kakak-kakakku memutuskan untuk patungan buat beli Iphone 4s karena semua anak-anaknya pakai Iphone pada saat itu. Ibuku bahagia banget dengan kado Iphone 4s dari anak-anaknya. Semenjak itu, Ibuku selalu menelponku seminggu sekali dan bisa chat lewat viber, whatsapp, LINE.
Karena itu, tahun 2012, aku dan kakak-kakakku memutuskan untuk patungan buat beli Iphone 4s karena semua anak-anaknya pakai Iphone pada saat itu. Ibuku bahagia banget dengan kado Iphone 4s dari anak-anaknya. Semenjak itu, Ibuku selalu menelponku seminggu sekali dan bisa chat lewat viber, whatsapp, LINE.
Sekarang, udah lima tahun semenjak Ibu pakai Iphone 4s
itu dan udah sering error. Ibuku
ingin sekali punya HP baru dan kalau bisa Iphone karena Ibu sudah terbiasa
pakai Iphone. Kakakku yang perempuan masih tinggal di Jepang dan saat ini dia punya calon suami orang Jepang. Tentu Ibu ingin sekali komunikasi dengan kakakku dan calon suaminya lancar, juga ingin memastikan kabar kakakku di Jepang baik-baik saja. Ibuku ini suka khawatir kalau anaknya jauh dari beliau. Namanya juga Ibu, khawatir seperti itu bisa dimengerti.
Aku ingin sekali membelikan Iphone baru tapi uangku
gak cukup. Aku yang sekarang ini menjadi blogger dan Youtuber, ingin sekali
memberikan Iphone baru dengan hasil karyaku agar Ibu bangga dan bahagia dengan usahaku menulis artikel. Bisa membahagiakan orang tua merupakan keinginan semua anak. Aku juga ingin Ibuku bisa berkomunikasi dengan kakakku dengan lancar tanpa gangguan.
Aku ingin memberikan Iphone 6 seperti ini http://www.elevenia.co.id/prd-apple-iphone-6-32gb-garansi-1-tahun-6249634
Aku ingin memberikan Iphone 6 seperti ini http://www.elevenia.co.id/prd-apple-iphone-6-32gb-garansi-1-tahun-6249634
Semoga saja, melalui kompetisi "blog cerita hepi" dari
Elevenia, aku bisa menang dan mewujudkan keinginan Ibu mempunyai Iphone baru.
No comments:
Post a Comment